PERBANDINGAN SISTEM AKUNTANSI
“INDONESIA DENGAN KAZAKHSTAN”
Indonesia
Penerapan sistem akuntansi
pemerintahan dari suatu negara akan sangat bergantung kepada peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada negara yang bersangkutan.
Regulasi dan Pembinaan Akuntansi
Pengaturan
akuntansi di Indonesia oleh ikatan akuntan Indonesia (IAI) dibawah pengawasan
departenen keuangan IAI membawahi institute akuntan public Indonesia menyusun
standar akuntansi keuangan (SAK) dan standar professional akuntan public (SPAP).
IAI dibentuk pada 23 desember 1957. Pada tahun 1972 IAI bekerjasama dengan
badan Pembina pasar uang dan modal membentuk panitia penghimpun bahan-bahan dan
struktur GAAP dan struktur GAAS. Pada
tahun 1994, IAI mengadopsi standar IASC yang dituangkan dalam PSAK yang berlaku
1 januari 1995. IAI juga menjadi anggota International Federation Accountant
(IFAC). Sebagai anggota IFAC, IAI berkewajiban :
1. Mengajak
pemerintah dan badan penyusun standar agar laporan keuangan perusahaan yang diterbitkan mematuhi International
Accounting Financial Reporting (IFRS).
2. Mengajak
badan pasar modal, industri dan masyarakat bisnis agar menerbitkan laporan
keuangan menurut IFRS dan mengungkapkan fakta dari setiap kepatuhannya.
3. Membantu
pengembangan pengakuan IFRS secara internasional.
4. Memonitor
kepatuhan terhadap IFRS melalui penelaahan quality insurance yang ditetapkan
SMO (statement of membership). Realisasi kewajiban IAI sebagai anggota IFAC
mengenai penerapan IFRS di Indonesia diharapkan terjadi pada tahun 2008.
Saat ini IAI memiliki 59 SAK
diantaranya dirujuk dari IAS 28 standar, diciptakan sendiri 11 standar dan dari
FASB 17 standar, 2 Accounting Priciples Board Opinion dan 1 buletin. Indonesia
telah mengadopsi IFRS secara penuh pada januari 2012. Dengan mengadopsi penuh
IFRS, laporan keuangan yang dibuat berdasarkan PSAK tidak memerlukan
rekonsiliasi signifikan dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS. Namun,
perubahan tersebut tentu saja akan memberikan efek di berbagai bidang, terutama
dari segi pendidikan dan bisnis.
Komponen-Komponen Pelaporan
Laporan keuangan berikut ini :
·
Neraca
·
Laporan laba rugi komprehensif.
·
Laporan perubahan ekuitas.
·
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan
berupa laporan arus kas atau laporan arus dana.
·
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Pengukuran akuntansi
a. Konsep
Matnhing.
b. Penggabungan
usaha menggunakan motede penyatuan kepentingan atau pooling of interest dan
metode pembelian (purchase).
c. Goodwill
yang timbul akibat akuisisi dikapitalisasi dan diamortisasi dalam 5 tahun
paling lama 20 tahun.
d. Jumlah
nilai buku yang melampaui nilai wajarnya dibebankan ke laba atau earning.
e. Joint
venture menggunakan metode ekuitas.
Kazakhstan
Relevansi IFRS di Kazakhstan
1. Faktor Kesamaan
Lingkungan
Sistem akuntansi kazakhstan
dahuluadalah sistem berbasis
rencana/plan Soviet sebagai pengendalian aset dan operasi perusahaan guna
memonitor pencapaian tujuan dan rencana ekonomi nasional soviet. Standar
tersebut berbentuk model pemerintah yang makro dan berbasis peraturan dalam
melaporkan informasi terkait industri. Setelah merdeka konsep akuntansi
internasional (aset, kewajiban, ekuitas, profit, dan loss) mulai diintegrasikan
ke sistem akuntansi Kazakh. Perbedaan histori ini menjadi penghalang
substansial impelementasi IFRS di Kazakhstan. Namun perkembangan terkini di
Kazakh (bisnis, bahasa) menyediakan lingkungan yang cocok bagi implementasi
IFRS di Kazakhstan, walaupun hal itu memerlukan waktu yang lama.
2. Faktor Sektor Privat
Sejak merdeka
reformasi sistem ekonomi Kazakh telah berkembang cepat dengan penggantian
aktivitas sektor publik ke sektor privat (privatisasi, pendirian bisnis baru,
masuknya perusahaan internasional) yang menambah relevansi penerapan IFRS di
Kazakhstan. Akan tetapi
kontribusi sektor privat pada GDP masih terbilang kecil, hal ini melemahkan
relevansi IFRS pada sektor privat kazakhstan. Selain itu sektor privat di Kazakhstan juga masih sangat
dipengaruhi secara keuangan oleh pemerintah Kazakhstan.
3. Faktor
Pasar Modal
IFRS relevan diterapkan pada
kondisi ekonomi di mana perusahaan mendapatkan sumber dana yang signifikan dari
pihak luar/investasi. Perusahaan Kazakh mendapatkan dana sebagian besar (80%)
dari sektor perbankan yang akhirnya melemahkan argumentasi permodalan yang
relevan dengan IFRS. Perusahaan yang terdaftar di KASE semakin melambat
perkembangannya, juga transaksi yang terjadi, menyebabkan pasar kurang mendalam
informasinya. Hal ini melemahkan relevansi IFRS di Kazakhstan berdasarkan basis
faktor pasar modal.
4. Faktor
Kebutuhan Akuntansi
Sejak merdeka Kazakhstan telah
mendapat masukan modal dari luar negeri dalam bentuk investasi pada sektor
privat. Masuknya modal asing disertai masuknya akuntan dan auditor barat yang
membawa IFRS dan Anglo Saxon GAAP (transfer technology). Pemerintah Kazakhstan
juga menerapkan teknik akuntansi dari institusi internasional seperti ADB,
EBRD, IMF, OECD, USAId dll sebagai syarat pemberian pinjaman. Hal ini membuat
Kazakhstan menerapkan IFRS, IAS dan menerima adanya firma audit internasional.
Dapat diambil pendapat bahwa sistem
akuntansi berbasis kode mungkin lebih relevan daripada IFRS dalam pelaporan
dana karena sesuai dengan sistem akuntansi warisan soviet dan telah dikuasai
oleh akuntan lokal. Di sisi lain badan keuangan internasional lebih memilih
pelaporan yang dikenal dan terstandarisasi di bawah IFRS.
Sumber:
Frederick D.S. Choi, dan Gary K. Meek, International Accounting, Jakarta:
Salemba Empat,2010
Zebua. 2008, Akuntansi Internasional, Jakarta: MitraWacana Media jilid 1
_______. 2012. Chapter 2: Perbedaan Akuntansi di seluruh dunia.